Tembok Barat, Yerusalem
Tembok Barat, Yerusalem
Tembok Barat, yang juga dikenal sebagai Tembok Ratapan, adalah salah satu situs paling bersejarah dan suci di dunia. Terletak di Yerusalem, Israel, tembok ini memegang peranan penting dalam sejarah agama, budaya, dan politik. Artikel ini akan menguraikan sejarah Tembok Barat, termasuk asal-usulnya, perkembangannya, serta signifikansinya dalam konteks budaya dan agama. Joki88
Asal Usul dan Pembangunan Awal
Tembok Barat adalah sebagian dari kompleks tembok yang mengelilingi Bukit Bait Suci di Yerusalem. Bukit Bait Suci, yang juga dikenal sebagai Bukit Sion, adalah situs yang sangat penting dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Tembok ini pertama kali dibangun oleh Raja Herodes Agung pada abad ke-1 SM sebagai bagian dari renovasi besar Kuil Salomo.
Herodes Agung, raja Hasmonea yang memerintah Yudea atas nama Romawi, memerintahkan pembangunan Tembok Barat untuk menguatkan tembok-tembok pertahanan yang mengelilingi Bukit Bait Suci. Tembok ini menjadi satu dari empat tembok yang melindungi Kuil Yahudi. Tembok lainnya adalah Tembok Selatan, Tembok Timur, dan Tembok Utara.
Perusakan dan Penghancuran
Sejarah Tembok Barat juga mencakup peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitarnya. Salah satu momen paling tragis dalam sejarah Tembok Barat adalah penghancurannya oleh pasukan Romawi pada tahun 70 Masehi selama Perang Yahudi-Romawi Pertama. Kuil Salomo yang suci juga hancur pada saat itu, dan hanya Tembok Barat yang tersisa sebagai saksi bisu dari kejayaan masa lalu.
Pada abad ke-7, setelah penaklukan Islam oleh pasukan Muslim, Yerusalem menjadi pusat penting bagi agama Islam. Tembok Barat diberi nama "Al-Buraq" dalam tradisi Islam, mengacu pada legenda bahwa Rasulullah Muhammad pernah berkuda dari Mekah ke Yerusalem dan kemudian terbang ke surga dari tembok ini.
Pengambilalihan oleh Israel dan Konflik Israel-Palestina
Setelah Perang Dunia I, Yerusalem berada di bawah kendali Inggris sebagai bagian dari Mandat Palestina. Namun, setelah Perang Dunia II dan Holocaust, dukungan internasional untuk pendirian negara Israel tumbuh. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan Pembagian Palestina menjadi dua negara, Israel dan Palestina, dengan Yerusalem menjadi kota internasional. Israel menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1948, memicu Perang Kemerdekaan Israel. Akibat perang ini, Yerusalem Timur jatuh ke tangan Yordania, sedangkan Yerusalem Barat dikuasai oleh Israel.
Pada Perang Enam Hari tahun 1967, Israel merebut Yerusalem Timur dan kembali mempersatukan kota ini. Ini termasuk Tembok Barat yang kini menjadi wilayah Israel. Keputusan ini sangat kontroversial dan telah menyebabkan ketegangan antara Israel dan Palestina yang masih berlanjut hingga hari ini.
Signifikansi Agama dan Budaya
Tembok Barat adalah tempat paling suci dalam Yudaisme. Para penganut agama Yahudi datang ke tembok ini untuk berdoa, meratap, dan merayakan perayaan agama seperti Bar Mitzvah. Tembok Barat juga merupakan saksi bisu perjuangan dan ketahanan umat Yahudi selama berabad-abad.
Bagi umat Islam, Tembok Barat memiliki signifikansi sebagai tempat di mana Rasulullah Muhammad berkuda ke surga dalam peristiwa Isra Mi'raj. Masjid Al-Aqsa yang terletak dekat dengan tembok ini juga memiliki makna penting dalam Islam.
Sejarah Tembok Barat mencerminkan kompleksitas sejarah dan konflik di Timur Tengah. Sebagai salah satu situs bersejarah paling terkenal di dunia, tembok ini tetap menjadi pusat perhatian global dan tempat penting dalam upaya perdamaian di kawasan tersebut. Sejarah yang bervariasi dan signifikansinya yang mendalam menjadikan Tembok Barat sebagai ikon yang tak terlupakan bagi tiga agama besar dan konflik Israel-Palestina.
Komentar
Posting Komentar